Selamat siang Mas bro dan Mbak sis…
Pasca penetapan Jessica Wongso sebagai tersangka kasus kopi Mirna pada hari Jumat tanggal 29 Januari 2014 malam sekitar pukul 23.00 WIB, keesokan harinya seorang psikolog forensik yang bernama Reza Indragiri Amriel mengungkapkan pendapatnya yang tidak sejalan dengan logika umum yang beredar di masyarakat.
Benar-benar menarik nih Mas bro… oleh karena itu mari kita simak pendapat psikolog forensik tersebut. Setelah itu baru kita bahas bagaimana kita menyikapi pendapat tersebut.
Sebagaimana diwartakan oleh Elza Astari Retaduari di laman news.detik.com yang menjelaskan bahwa pembunuhan menggunakan sianida merupakan metode kejahatan yang jarang terjadi. Motif pelaku yang menggunakan racun mematikan ini biasanya bukan bersifat pribadi.
“Kalau kita buka literatur pembunuhan, penggunaan sianida jumlahnya sangat sangat sangat sedikit. Dari jumlah yang sangat sangat sangat sedikit itu pembunuhan dengan sianida lebih dilatarbelakangi motif yang tidak tersangkut paut dengan hati manusia,” ungkap Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel.
Hal tersebut diungkapkan Reza dalam dialog Polemik bertajuk ‘Mencari Sang Pembunuh’ di Waroeng Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (30/1/2016). Pembunuhan dengan sianida biasanya bersifat dingin, tak ada emosional di dalam aksinya.
“Tidak ada kebencian di situ, tidak ada sakit hati di situ, pembunuhan dengan sianida bukan karena amarah atau sakit hati tapi lebih pada isu-isu yang lebih tinggi, entah itu karena persaingan bisnis, apa itu untuk menutupi skandal, untuk menghabisi lawan politik, tapi tidak berkaitan dengan hati dan perasaan,” jelas Reza.
Reza menyatakan, biasanya pelaku pembunuhan dengan sianida tidak berada di tempat kejadian perkara (TKP) atau saat pembunuhan sedang berlangsung. Menggunakan racun sendiri biasanya karena pelaku ingin berjarak dengan lokasi dan korban pembunuhan.
“Racun adalah alat kejahatan yang dipilih agar antara pelaku dan korban tidak berhadap-hadapan tidak berada dalam jarak dekat dan melancarkan aksi secara frontal. Dengan logika semacam itu menurut saya tidak mungkin orang yang menggunakan racun menunggu korbannya. Jadi menurut saya pelaku yang tidak berada di meja korban,” tuturnya.
Sianida sendiri merupakan barang ekslusif yang tidak mudah didapat. Setiap orang yang ingin memperolehnya harus memiliki lisensi ataupun jaringan tersendiri. Sehingga jika pembunuhan dilakukan karena dendam pribadi, kata Reza, biasanya tidak dengan sianida. Dalam arti lain sianida lebih banyak digunakan oleh penjahat profesional.
“Penggunaan racun untuk misalkan konflik pribadi, untuk apa digunakan racun yang sebegitu eksklusif. Kalau sekedar dendam dari orang dekat cukup menggunakan racun yang bisa dibeli di kios sebelah, sementara sianida tidak mudah diakses,” beber Reza.
Sementara itu Peneliti Hukum dan Pakar Viktimologi UI Heru Susetyo mengatakan pembunuhan dengan cara menabur racun sianida bisa dibilang sebagai salah satu kasus yang sulit. Pada umumnya pembunuhan dengan racun mematikan akan meninggalkan misteri di baliknya.
“Seperti kasus Munir, sudah ada yang ditangkap, diadili bahkan sampai kemudian dibebaskan. Tapi orang tetap tidak tahu siapa pelakunya,” tukas Heru dalam kesempatan yang sama.
Sianida merupakan instrumen yang membunuh Wayan Mirna (27) saat sedang meminum kopi bersama dua temannya di sebuah kafe di Grand Indonesia. Salah seorang teman Mirna, Jessica kini menjadi tersangka dalam kasus tersebut.
Lantas jika benar Jessica yang melakukan pembunuhan berencana ini, apakah motif dia sebenarnya?
“Nanti kita kembangkan,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian saat dikonfirmasi, Sabtu (30/1).
Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang melakukan penanganan dalam kasus pembunuhan Mirna pun menyatakan hal yang sama. Jajaran di bawah Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya itu pun masih melakukan peyindikan dan melakukan pemeriksaan intensif terhadap Jessica yang ditangkap pagi tadi di Hotel Neo, Mangga Dua.
“Ini masih diperiksa dulu,” tandas Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan, Sabtu (30/1).
Nah bagaimana? menarik bukan?
Setelah pendapat tersebut menjadi viral di media… opini public terpecah ada yang meyakini tidakan polisi atas penetapan tersangka Jessica dan juga ada yang mengganggap polisi salah tangkap.
Bagaimana menyikapi pendapat tersebut?
Nah disini Singindo hanya mengutarakan pendapat saja.
Orang-orang diluar tim yang menggarap kasus ini ibaratkan komentator sepak bola. Komentator sepak bola berkomentar dari A sampai Z hanya melihat dari luar dan beberapa referensi yang dia baca baik text book maupun sejarah.
Sementara pelatih sepak bola sangat pengetahui dengan pasti duduk permasalah yang dialami oleh para pemainnya di ruang ganti.
Nah mulai paham khan maksudnya?
Balik lagi ke kasus kopi mirna, Pihak kepolisianlah yang tahu persis duduk perkaranya. Karena Polisi sudah mendapatkan kurang lebih 20 keterangan saksi, 6 keterangan ahli dan beberapa bukti lainnya seperti CCTV dan lain sebagainya.
Salah satu saksi ahli dalam kasus tewasnya Wayan Mirna ini adalah Dr Sarlito Wirawan yang merupakan Guru Besar Psikologi UI.
Nah bagaimana dengan para komentator?
Apakah para komentator pernah berbicara dengan 20 saksi terkait dan beberapa pakar lainnya yang terjun langsung menggarap kasus ini?
Nah untuk para penonton diluar sana… bijaksanalah dalam menelan informasi ya… biarkan pihak berwajib yang bekerja kita tunggu saja hasilnya…
Top Posts:
- VIDEO: Inilah Detik Detik Penangkapan Jessica Di Hotel
- Selamat Datang Di “Tempik Gundul”?
- Video Detik-detik Bentrokan Ikatan Pemuda Karya dan Pemuda Pancasila di Medan
- Usai Sambangi Rumah Tawan, Doktor Sistem Saraf Lulusan Jepang Memastikan “Iron Man” Bali Adalah HOAX!!
- ‘Iron Man’ Bali ‘Menghilang’
- Waduh! Jika Terbukti Psikopat, Jessica Bebas Dari Tuntutan Hukum
- Penampakan Pasha Ungu Kenakan Seragam Sebagai Wakil Wali Kota Palu
- Breaking News: Jessica Kumala Wongso Resmi Menjadi Tersangka Pembunuh Wayan Mirna Salihin
- Akhirnya Jessica Ditangkap!
- Indra Bekti Mengajak Pria Ini Berhubungan Intim dan Dipolisikan
Joss..
SukaSuka
semoga cepat selesai..
SukaSuka
Kudu ditunggu drama selanjutnya
SukaSuka
Nyimak…
SukaSuka
sepertinya harus memanggil detektif conan agar kasus pembunuhan ini terkuak dgn jelas. 🙂
SukaSuka
msh pro kontra….
jin share sob Motor2 baru yang akan djlaunching Honda tahun ini, apa saja itu??cek this link
SukaSuka
wow
SukaSuka
Ping balik: e-KTP Anda Habis Masa Berlakunya? Tenang Saja, e-KTP Anda Tetap Berlaku! | Sing Indo
Ping balik: Ucapan Itu Doa… Ucapan Benyamin Kepada Rano Karno di “Si Doel” Menjadi Kenyataan | Sing Indo
Serahkan aja prosesnya ke penegak hukum. Itu jg bru trsangka, nanti di pengadilan yg menentukan apakah tsk bersalah atau tidak.
Kalo saya ngeliatnya polisi ssangat serius dlm kasus ini, mudah2an lekas terkuak.
SukaSuka
Setuju Pak….
SukaSuka
Ping balik: Pamer Surat Pengangkatan Jadi Anggota BIN, Banyu Biru Djarot Dicibir Netizen | Sing Indo
Ping balik: Pembuluh Darah Mata Dita Aditia Ismawati Pecah. Diduga Karena Dianiaya Masinton Pasaribu | Sing Indo
Ping balik: Breaking News: Jonru Resmi Masuk Lapas Sukamiskin Bandung! | Sing Indo
Ping balik: Pria Ini Ditangkap Karena Mengisi Pulsa Sekaligus ‘Ngecas HP’ Seorang Janda | Sing Indo
Ping balik: Misteri Bocah Pemakai “Kostum” Lionel Messi Terkuak! | Sing Indo
Ping balik: Buntut Unggah SK, Kepala BIN Coret Banyu Biru Dari Keanggotaan | Sing Indo
Ping balik: Pejabat Di Kediri Masuk Bui Gara Gara Survei Harga Lewat Google | Sing Indo
Ping balik: Zika Virus | Gejala, Diagnosa dan Pengobatan | Sing Indo